GORONTALO – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam baru saja menggelar yudisium 210 mahasiswa yang bernaung di lingkungannya, untuk nantinya akan mengikuti prosesi Wisuda di tingkat Universitas pada September mendatang. Diantara 210 peserta yudisium tersebut, terdapat satu nama mahasiswa yang menarik perhatian seluruh civitas akademika yang hadir. Ia adalah Ni Nyoman Widiantari, mahasiswa Jurusan S1 Pendidikan Kimia yang berhasil memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.84 pada yudisium periode kali ini.

Mahasiswa yang akrab disapa Widiantari tersebut mengaku bahwa, tercatat sebagai perserta yudisium dengan IPK tertinggi di FMIPA, merupakan sebuah kebanggan yang tak terhingga. Karena untuk bisa memperoleh IPK tersebut bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Terlebih pada jurusan pendidikan yang digelutinya saat ini, merupakan salah satu jurusan yang rumit. Karena setiap harinya harus berhubungan dengan berbagai macam rumus dan angka-angka.

Akan tetapi kata Widiantari, segala kerumitan yang dihadapi tersebut akan terasa mudah jika kita tekun dan sungguh-sungguh dalam belajar dan mengikuti seluruh rangkain kegiatan pembelajaran dengan baik. “Segala kerumitan tersebut harus dihadapi dengan ketekunan dalam belajar, serta harus senantiasa disertai dengan doa. Berkat keduanya, saya berhasil menyelesaikan studi salama 4 tahun dengan IPK 3.84,” ungkap Widiantari.

Meski berasal dari keluarga yang kurang mampu, hal tersebut kata Widiantari bukan menjadi hambatan baginya untuk bisa menyelesaikan seluruh rangkaian studi di perguruan tinggi. Hal ini karena ketika kuliah, ia sering mendapat berbagai kemudahan seperti memperoleh sejumlah beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA). Selain beasiswa, ia mengaku selama kuliah juga melakukan kerja sampingan. Semenjak semester 3 ia telah menjadi guru less privat kimia untuk siswa sekolah.

“Selain itu saya juga kerap kali mengikuti dosen dalam melakukan penelitian, sering memperoleh honor dari dosen yang bersangkutan,” terangnya.

Lebih lanjut dijelaskan Widiantari, selama mengikuti kegiatan perkuliahan ia juga merupakan mahasiswa yang aktif dalam sejumlah organisasi internal maupun eksternal kampus. Hingga saat ini, ia tercatat telah aktif dalam 4 Organisasi. “Organisasi adalah media bagi saya dalam memperluas pengetahuan, guna mendukung prestasi di bangku perkuliahan,” pungkasnya. #