UNG Canangkan Penanaman Tanaman Adat Gorontalo

Oleh: Abdul Wahid Rauf . 8 November 2016 . 12:01:50

 

GORONTALO - Dalam rangkaian pelaksanaan kongres kebudayaan Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo bersama Pemerintah Kota Gorontalo, Lembaga Adat Kota Gorontalo, beserta siswa sekolah dan Masyarakat melakukan aksi pencanangan penanaman tanaman adat Gorontalo, Senin (7/11), di SMA Negeri 2 Gorontalo.

Pencanangan aksi ditandai dengan dilakukannya penanaman sejumlah tanaman adat diantaranya pinang (luhuto), nangka (langge), dan puring (polohungo), oleh Rektor UNG Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd, Walikota Gorontalo H. Marten Taha, SE, M.Ec, Dev, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Gorontalo H. Weni Liputo, Pimpinan di lingkungan UNG, serta Masyarakat umum.

Rektor UNG Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd menuturkan, penanaman tanaman adat Gorontalo merupakan salah satu langkah nyata dalam melestarikan adat Gorontalo. Karena berbicara adat Gorontalo bukan hanya berkaitan dengan pakaian dan perilaku, namun juga termasuk tanaman yang menjadi ciri khas daerah.

"Tanaman adat Gorontalo saat ini mulai jarang ditemui di lingkungan masyarakat, sehingga perlu dilakukan penanaman kembali tanaman yang menjadi ciri khas daerah Gorontalo. Karena melestarikan tanaman adat juga merupakan bagian dari pelestarian budaya Gorontalo," ungkap Prof. Syamsu.

Menurut Prof. Syamsu, pencanangan tanaman ini sengaja melibatkan masyarakat khususnya pemuda dan siswa sekolah, karena sudah seharusnya pelestarian budaya melibatkan keduanya. Terlebih langkah tersebut juga sebagai bentuk upaya menyadarkan para kaum muda akan pentingnya budaya sebagai warisan dan identitas dari masyarakat Gorontalo.

 

 

Walikota Gorontalo H. Marten Taha, SE, M.Ec, Dev, turut memberikan apresiasi atas aksi nyata yang dilakukan UNG dalam upaya pelestarian budaya Gorontalo melalui penanaman tanaman adat. Menurut Marten, pelestarian budaya dapat dilakukan dari berbagai aspek, salah satunya melalui penanaman tanaman adat.

Aksi penanaman tanaman adat sendiri kata Marten memiliki manfaat dan berdampak positif bagi lingkungan. Diantaranya memberikan pembelajaran dan penanaman nilai budaya di masyarakat, serta dapat melestarikan lingkungan sekitar banyaknya pohon yang ditanam.

"Kita berharap melalui aksi ini, keberadaan tanaman adat Gorontalo tidak akan punah. Dan masih dapat dinikmati oleh generasi dimasa mendatang," tandasnya.

Sementara itu Dekan Fakultas Sastra dan Budaya Dr. Harto Malik, M.Hum, menuturkan, aksi penanaman tanaman adat telah menanamkan sebanyak 300 tanaman adat Gorontalo. Tanaman tersebut diantaranya tanaman pinang (luhuto), nangka (langge), puring (polohungo), tebu (patudo), lemon (limu) dan bambu kuning. (wahid)

Agenda

23 Januari 2024

Lokakarya Penyusunan Rencana Kerja Program dan Anggaran UNG Tahun 2024

.

16 Januari 2024

Seminar Pembukaan Seleksi Beasiswa LPDP

Seleksi Beasiswa LPDP Tahap I Tahun 2024, pukul 10.00 WITA di lantai 4 rektorat UNG

11 Januari 2024

Sosialisasi dan Promosi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru

Sosialisasi dan Promosi SNPMB 2024 Perguruan Tinggi Negeri tahun 2024 UNG

9 Januari 2024

Penandatanganan MoU antara UNG dengan Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu

MOU MBKM PEMILU untuk Pendidikan Politik dan Pengawasan Partisipatif

Established
In

1993

as STKIP N. Gorontalo

Student
body

22350

from 27 province

Number of
Lecturers

894

from 85 majors

University
rank

13

at BLU Category

Keseluruhan

0

Hari Ini

0

Kemarin

0