Sumber : Liputan6.com

Lewat agenda penulisan kembali Naskah Me’raji Gorontalo, UNG memiliki komitmen untuk menjaga tradisi Islam Gorontalo. Simpulan cepat ini disepakati oleh para peserta Focus Group Discussion dengan tema “Lokalitas Islam Gorontalo: Revitalisasi Naskah Me’raji sebagai Bentuk Inovasi Kebudayaan Gorontalo” yang diselenggarakan oleh Pusat Inovasi UNG pada Sabtu, 12 Februari, 2022, kemarin.

Komitmen bersama ini muncul karena adanya kegelisahan para perwakilan pelantun Me’raji dari tiap-tiap kabupaten dan kota di Provinsi Gorontalo yang juga turut hadir pada saat itu. Para perwakilan pelantun yang hadir ini, yakni: Ustad Rionaldi Doe, S.Ag dari Kota Gorontalo; Pespiyanto Bobihoe (Utoliya Limutu) dari Kabupaten Gorontalo; H. Irfan Abdullah Pako (Bate Tuntungiyo) dari Kab. Gorontalo Utara; Ridwan Kono dari Kabupaten Bone Bolango; dan Wisnu Pakaya dari Kabupaten Pohuwato.

Dalam FGD tersebut, para pelantun Me’raji ini prihatin karena tradisi ini saat ini kebanyakan tidak diketahui oleh generasi muda, padahal, ini merupakan bagian dari pada adat dan Islam di Gorontalo. Selain itu, ada keprihatinan bersama terhadap naskah yang dipegang oleh para pelantun tradisi Me’raji Gorontalo yang sudah lusuh, tua dan kadangkala sobek di beberapa bagian. Padahal, naskah yang mereka baca adalah kisah-kisah Nabi Muhammad SAW, khususnya pada saat beliau menerima perintah salat dan bertemu dengan Allah SWT.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Dr. Eduart Wolok, S.T., M.T., IPM., menyambut baik gagasan ini dengan hangat. Baginya, menggali khazanah lokalitas Gorontalo yang sudah ada, menelitinya, hingga mengonservasinya, adalah kerja-kerja universitas yang harus terus didorong. Dalam melaksanakannya, maka Eduart, yang juga saat ini diamanatkan sebagai Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Provinsi Gorontalo, ingin berkolaborasi dengan figur-figur terkait, seperti para pelantun tradisi Me’raji dalam agenda ini.

Rencananya, project Naskah Me’raji ini akan dimulai dengan rangkaian: penulisan kembali (Arab Pegon dan Bahasa Gorontalo, penerjemahan (ke bahasa Indonesia), pengkajian naskah, review naskah, konferensi internasional, dan publikasi. Ada harapan besar dari peserta diskusi agar nantinya, Project Naskah Me’raji ini mendapat berkah, bernilai edukasi dan tentu saja, sebagai kukuhnya identitas Islam Gorontalo.