GORONTALO – Konferensi Nasional Pendidikan Matematika (KNPM) VI yang digelar Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), yang bekerja sama dengan Indonesian Mathematical Society (IndoMS), merupaka sebuah isntrumen yang kaitannya dengan pengembangan karakter dan pengembangan mental.

“Mengingat karakter diperlukan dan berpotensi dikembangkan dari setiap aktifitas akademik, pengembangan kultur akademik dari suatu proses pendidikan, adalah diwujudkan melalui ranah pendidikan termasuk pendidikan matematika,” ungkap Prof. Dr. Evi Hulukati, M.Pd, selaku ketua Panitia KNMP IV.

Prof. Evi juga menuturkan, bahwa kultur akademik yang baik, akan menjadi lahan untuk tumbuh berkembangnya masyarakat ilmiah. Yakni masyarakat peserta didik yang memiliki pengetahuan yang tinggi, logis, kritis, objektif, analisis, kreatif dan konstruktif, serta percaya diri, terbuka menerima kiritik, menjunjung tinggi tradisi norma akademik dan berorientasi pada masa depan.

“KNMP IV ini diniatkan untuk dapat memberikan sumbangsih pemikiran, meneguhkan harapan tumbuhnya kultur akademik dan menggaungkan semangat revolusi mental melalui matematikan dan pendidikan matematika,” terang Prof Evi.

Niat tersebut kata Evi harus senantiasa diikhtiarkan secara bertahap serta berkesinambungan. Dimana Berbagai rangkaian kegiatan ilmiah yang terdapat pada kegiatan KNPM kali ini, diharapkan dapat menjadi sebuah wahana instrumental, dalam rangka menyongsong Indonesia emas tahun 2045 serta generasi masyarakat Indonesia yang berkarakter.

Lebih lanjut kata Evi, Dengan mengusung tema utama yakni mewujudkan kultur akademik dan revolusi mental melalui matematika dan pendidikan matematika, nantinya akan menghasilkan sebuah rekomendasi. Melalui sebuah kajian bersama seluruh peserta kongres terkait pengembangan karakter khususnya pengembangan kultur akademik melalui pendidikan matematika dalam rangka implementasi revolusi mental. “Rekomendasi tersebut nantinya akan diusulkan kepada pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan kultur akademik pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan matematika,” terang Evi. #