GORONTALO – Geliat kerjasama dengan Perguruan Tinggi lain sebagai gerbang utama pengembangan Kampus dilakukan Rektor UNG Dr. Eduart Wolok, S.T, M.T,. Kali ini kerjasama sebagai langkah strategis pengembangan Kampus dilakukan dengan menggandeng Universitas Negeri Manado.

Kerjasama antara UNG dan Unima ditandai dengan penandatangan Memorandum of Undertanding (MoU) antara Rektor UNG Dr. Eduart Wolok, S.T, M.T, dengan Rektor Unima Prof Dr Deitje A Katuuk M.Pd, Senin (5/9), di Auditorium Unima.

Menurut Eduart selain dalam agenda kerjasama, kedatangannya dengan didampingi Ketua Senat beserta sejumlah Pimpinan UNG memiliki 2 tujuan. Tujuan pertama yakni dalam upaya mempererat silaturahmi dan sinergitas antara jajaran UNG serta Unima.

“Tujuan kedua, saya ingin menyampaikan dan melaporkan ke jajaran Unima tentang keberadaan UNG saat ini yang bisa dikatakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Unima,” ungkap Eduart.

Dengan posisi dan keberadaan UNG saat ini kata Edaurt, ia bersama seluruh civitas akademika UNG sangat siap untuk sama-sama bisa bermitra dan maju bersama dengan Unima mengembangkan pendidikan di Kawasan Timur Indonesia bagian Utara.

Sementara itu Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A Katuuk M.Pd, menyambut baik kerjasama UNG dan Unima. Deitje percaya kerjasama ini akan mampu meningkatkan kinerja dan daya saing untuk maju berkembang digaris terdepan sebagai Perguruan Tinggi terbaik, baik itu ditingkat Nasional khususnya di Wilayah Timur Indonesia.

“Kerjasama antar UNG dan Unima menjadi kebutuhan mendasar bagi kemajuan yang sekaligus ukuran mutu suatu Peguruan Tinggi. Kerjasama haruslah mencakup tridharma perguruan tinggi, banyak program kerja yang bisa kita lakukan bersama yang bermuara pada penguatan kapasitas UNG dan Unima,” terang Deitje.

Lebih lanjut kata Deitje dalam rangka implementasi Kampus Merdeka Merdeka Belajar, kerjasama ini sangatlah strategis dalam upaya bersama implementasi program tersebut. Selain itu dapat dikembangkan pada kerjasama penelitian, publikasi ilmiah dan dalam kemajuan sumberdaya masyarakat. (wahid)