GORONTALO – Sosialisasi penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri tahun 2020 mulai gencar dilaksanakan, dan secara umum jalur pendaftaran mahasiswa baru kali ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Akan tetapi secara teknis, proses pendaftaran mahasiswa baru mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Harto Malik, M.Hum, pendaftaran mahasiswa baru ditahun 2020 dilakukan melalui 3 tahap yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur Mandiri sama seperti tahun lalu. Namun untuk tahap pendaftarannya mengalami sedikit perubahan.

Perubahan pertama yakni dengan pemberlakukan kebijakan Singel Sign On (SSO) sebagai tahap awal pendaftaran SNMPTN dan SBMPTN 2020. Dimana pendaftar yang ingin ikut SNMPTN, Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) maupun SBMPTN wajib mendaftar dan memiliki akun melalui laman www.portal.ltmpt.ac.id.

“Kerangka waktu registrasi akun LTMPT dibagi menjadi 2 yaitu untuk proses PDSS pada SNMPTN dilaksanakan mulai tanggal 2 Desember 2019 sampai dengan 7 Januari 2020. Sedangkan untuk UTBK dan SBMPTN dilaksanakan tanggal 7 Februari hingga 5 April 2020,” terangnya.

Perubahan selanjutnya dengan diberlakukannya proses pemeringkatan siswa pada jalur SNMPTN yang dilakukan oleh Sekolah, dengan memperhitungkan nilai-nilai siswa berdasarkan hasil ujian nasional.

“Dalam pemeringkatan, Sekolah juga dapat menambahkan kriteria lain berupa prestasi akademik untuk menentukanperingkat siswa bila ada nilai yang sama. Jumlah siswa yang masuk dalam pemeringkatan disesuaikan dengan ketentuan kuota akreditasi Sekolah,” jelasnya.

Selain itu perubahan yang terjadi yakni pada proses pelaksanaan UTBK sebagai syarat mendaftar SBMPTN 2020, dengan waktu pelaksanaan ujian dilaksanakan selama 7 hari berturut turut dengan membuka 2 sesi setiap harinya.

“Jika tahun lalu peserta UTBK diberi kesempatan 2 kali ujian, maka untuk tahun ini kesempatan ujian hanya satu kali saja. Ini karena berdasarkan evaluasi siswa yang mengikuti ujian kedua tidak mengalami perubahan nilai, justru memperoleh nilai dibawah dari ujian pertama,” katanya.

Untuk perubahan terakhir kata Harto terjadi pada penerimaan beasiswa Bidikmisi, yang mengalami pergantian menjadi beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah. “Terkait regulasi KIP Kuliah masih menunggu informasi dari pihak Pemerintah,” tandasnya. (wahid)