GORONTALO - Fenomena perilaku menyimpang yang terjadi di masyarakat berupa perilaku Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), membuat Jurusan Bimbingan Konseling melalui Pusat Pelayanan Konseling dan Psikologi (PPKP) gencar memberikan pemahaman akan penyimpangan perilaku tersebut.

Salah satu upaya yang kini tengah gencar dilakukan PPKP yakni, dengan memberikan pemahaman secara mendetail tentang apa itu perilaku LGBT. Pemberian pemahaman meliputi dampak buruk yang akan ditimbulkan bagi diri pribadi maupun lingkungan sekitar, serta pola perkembangannya yang terjadi di masyarakat agar dapat dihindari.

"Salah satu langkah sosialisasi dampak buruk LGBT yakni, dengan melakukan terapi writing ke seluruh lapisan civitas akademika UNG khususnya mahasiswa," ungkap Pengelola PPKP Dr. Sukma Nurilawati Botutihe, M.Psi, yang juga dosen psikologi UNG saat diwawancarai, Senin (20/3),.

Melalui terapi writing kata Dr. Sukma, seluruh informasi menyangkut LGBT disebar ke seluruh lingkungan kampus khususnya disetiap Fakultas, baik itu melalui leaflet, poster informasi serta banner. "Intinya melalui strategi terapi writing, kami ingin memberikan pencerahan kepada mahasiswa tentang apa itu LGBT," jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan Dr. Sukma, selain gencar memberikan sosialisasi kepada kalangan civitas akademika UNG, PPKP juga siap untuk memfasilitasi penanganan perilaku LGBT. Melalui konsultasi secara pribadi dengan PPKP, serta pemberian terapi serta solusi dalam penanganan LGBT.

"Memang LGBT adalah hak setiap Individu. Namun sebagai lembaga pendidikan, UNG memiliki kewajiban tidak hanya memberikan pendidikan akademik yang baik, tapi juga harus membangun kualitas moral dari mahasiswa," terang Dr. Sukma.

Selain penanganan perilaku LGBT, PPKP kata Dr. Sukma juga terbuka untuk mengkonsultasikan permasalahan apa saja berkaitan psikologis, konsultasi permasalahan menyangkut hal klinis, keluarga serta pendidikan. Dan seluruh pelayanan terbuka untuk umum baik itu mahasiswa dosen pegawai maupun masyarakat luar.

"Kami siap untuk melakukan tes, bimbingan konseling maupun pemeriksaan, deteksi dan terapi untuk berbagai permasalahan psikologis maupun Konseling," tandasnya. (wahid)