GORONTALO – Merespon penerapan sistem Merdeka Belajar di lingkungan Sekolah, Program Studi Magister Administrasi Pendidikan melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), Rabu (16/12),. Diklat yang digagas Mahasiswa menyasar para Guru Sekolah sebagai peserta, dengan  mengangkat tema transformasi pembelajaran di era Merdeka Belajar.

Menurut Ketua Panitia Djufri Wolango, S.Pd, Diklat dilaksanakan sebagai upaya memperkuat peran Guru dalam mengimplementasikan sistem Merdeka Belajar pada proses pembelajaran, dimana seorang Guru harus mampu merancang serta mentransfer ilmu kepada Siswa secara efektif.

“Diklat diharapkan akan menjadi titik awal kemajuan dan peningkatan profesionalisme Guru sebagai tanggung jawabnya dalam rangka member kontribusi bagi peserta didik,” jelas

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof. Karmila Mahmud, M.A, Ph.D, dalam sambutannya mengungkapkan tema yang diangkat pada Diklat sangatlah penting, karena saat para Guru dihadapkan dengan penerapan sistem Merdeka Belajar.

Dalam Merdeka Belajar Guru harus siap untuk bisa bertransformasi dan berasimilasi dengan perkembangan zaman, dimana dalam pelaksanaannya Merdeka Belajar sangat era dengan teknologi.

“Merdeka Belajar sebagai solusi menjawab tantangan perkembangan jaman terkait bidang pendidikan, sehingga para Guru harus siap dalam mengimplementasikannya dalam kegiatan pembelajaran,” ungkapnya.

Prof. Karmila berharap, pelaksanaan Diklat dapat memberikan hasil luar biasa yang dapat bermanfaat pada transformasi pembelajaran di Sekolah dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Gorontalo.

“Kegiatan ini merupakan sebuah terobosan luar biasa, karena pelaksanaan Diklat akan sangat mendukung dan mempersiapkan para Guru dalam bertransformasi melaksanakan Merdeka Belajar,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Prodi Magister Administrasi Pendidikan Dr. Arifin Suking, M.Pd, menuturkan pelaksanaan Diklat merupakan bagian dari mata kuliah Manajemen Diklat sebagai mata kuliah unggulan, dimana Mahasiswa harus bisa menyelenggarakan Diklat mulai dari tahap perancangan kegiatan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi.

“Ini juga sekaligus menjadi peran dan kontribusi dari Prodi kepada masyarakat bagaimana mengembangkan kualitas dan mutu pendidikan di Gorontalo melalui pembinaan dan pengembangan SDM pada kegiatan Diklat,” pungkas Arifin. (wahid)