GORONTALO – Kedua Pasangan Calon (Paslon) Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNG, saling adu visi, misi serta program kerja untuk bisa merebut hati calon pemilih pada pesta demokrasi Mahasiswa tahun 2021. Saling adu visi, misi serta program kerja dilakukan kedua Paslon melalui wadah Debat Kandidat yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Langsung, Jumat (5/2), di Auditorium UNG.

Dalam pemaparannya Paslon nomor urut satu Rezky Putra Mantali – Abdul W. Hulopi perwakilan Fakultas Olahraga dan Kesehatan dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, berupaya mewujudkan BEM UNG yang berani, berevolusi, amanah sinergi dan inovatif untuk UNG yang lebih unggul dan berdaya saing.

Menurut Rezky, untuk menunjang visi tersebut keduanya memiliki misi diantaranya membangun sistem kerja internal yang berbasis penguatan intelektual tentang pemahaman manajemen organisasi BEM didukung lewat kegiatan Nasional maupun internasional melalui prinsip pembangunan organisasi berbasis profesionalitas dan keterbukaan.

“Beberapa program unggulan diantaranya mengoptimalkan kinerja Ormawa dan meningkatkan kinerja prestasi Kemahasiswaan UNG melalui Berani Center,” jelas Rezky.

Paslon nomor urut dua Rian Haka – Harianto Laode perwakilan Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Hukum dalam pemaparannya, berkomitmen mewujudkan BEM UNG sebagai katalisator yang berlandaskan Tridharma Perguruan Tinggi dalam menciptakan ruang aspiratif, pengembangan intelektual, kreatifitas dan budaya Mahasiswa yang unggul dan berdaya saing.

“Untuk implementasi Visi dan Misi, kami mencanangkan 3 program unggulan yakni digitalisasi aspirasi Mahasiswa, UNG bersatu dan UNG berkarya,” terang Rian.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UNG Prof. Karmila Mahmud, M.A, Ph.D, dalam sambutannya mengatakan debat kandidat ini sangat penting, karena melalui kegiatan ini Mahasiswa bisa mengetahui visi, misi serta program kerja yang akan dilaksanakan oleh kedua Paslon.

Menurut Karmila, Mahasiswa perlu mengetahui program dari kedua Paslon, sehingga mereka bisa menggunakan hak pilihnya dalam ajang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM dengan bijaksana.

“Sehingga Mahasiswa tidak hanya memilih berdasarkan fanatisme Calon, Jurusan, Fakultas, kesukuan dan lainnya. Tetapi yang terpenting Mahasiswa bisa menentukan secara bijak program apa yang ditawarkan, yang nantinya dapat menguntungkan ataupun dapat menjembatani kebutuhan Mahasiswa,” pungkas Karmila. (wahid)