GORONTALO – Sebanyak 38 orang mahasiswa semester lima Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) akan mengikuti praktek magang. Dibagi menjadi 7 kelompok yang akan turun di lokasi kerja yakni Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (BP PAUD) se Provinsi Gorontalo.

Praktek Magang merupakan salah satu syarat untuk dapat meraih kelulusan Sarjana. Dengan bobot empat Satuan Kredit Semester (SKS), pada saat mengikuti magang, mahasiswa diberikan pengalaman turun lapangan untuk melihat dan praktek langsung berbagai teori yang telah didapat di bangku perkuliahan. Hal ini pun akan menambah pengalaman dan meningkatkan keterampilan bagi mahasiswa sebelum lulus Sarjana.

Sebelum turun lapangan, mahasiswa peserta magang diberikan pembekalan dan arahan dari pimpinan FIP dan Jurusan agar kegiatan magang nantinya dapat berjalan dengan baik dan lancar, dengan mengambil tempat di Pusat Studi Pendidikan Masyarakat (Penmas) Provinsi Gorontalo Kampus FIP UNG, Kamis (1/10) pagi.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Dekan FIP, Wakil Dekan Bidang Akademik, Kepala Laboratorium Jurusan PLS, Dosen dan Mahasiswa peserta magang.

Kepala Laboratorium Jurusan PLS Yakob Napu, M.Pd mengatakan sebelum turun lapangan, mahasiswa perlu dibekali, agar dapat menambah keterampilan dan kesiapan mahasiswa sebelum melakukan praktek magang.

“Pembekalan ini sangat penting agar mahasiswa peserta magang menjadi lebih semangat, siap dan mempunyai rencana pada saat berada di lokasi magang, sehingga dapat menambah pengalaman dan memperkuat kompetensi keilmuan terhadap realitas di masyarakat yang bisa didiskusikan di Kampus usai kegiatan magang ini. Harapan kami hendaknya mahasiswa peserta magang dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, lancar dan selama berada di lokasi magang dapat bekerja dengan penuh disiplin, efektif dan efisien dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” terang Yakob.

Dekan FIP, Dr. Arwildayanto dalam kesempatan ini mengatakan kegiatan magang ini hendaknya dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, walaupun hanya dalam waktu yang tidak lama. Perhatikan setiap arahan dan petunjuk dari Guru Pamong atau Dosen pembimbing lapangan, sehingga tidak hanya nilai mata kuliah yang dapat terpenuhi, tapi juga mendapatkan manfaat keterampilan dan teknologi baru yang bisa dijadikan bekal nanti setelah lulus Sarjana.

“Mahasiswa peserta magang diharapkan dapat menunjukan prestasi, dedikasi dan loyalitas dalam bekerja. Output dari kegiatan magang ini bukan hanya sekedar mendapatkan nilai, tapi juga yang terpenting adalah membangun relationship sebagai bekal berharga setelah lulus Sarjana nanti,” jelas Dekan FIP.

Dr. Arwildayanto juga menambahkan selama di lokasi magang, mahasiswa hendaknya memperhatikan dan mengamati dengan baik terkait permasalahan atau fenomena yang ada di masyarakat, sehingga bisa di deskripsikan, lalu dapat dianalisis untuk dijadikan bahan dalam penulisan karya ilmiah Skripsi nantinya. “Adik-adik mahasiswa pada saat turun di lapangan nanti, hendaknya secara aktif melihat permasalahan atau fenomena di lokasi magang, dan bisa dibawa ke kampus untuk dianalisis yang kemudian dapat dijadikan bahan untuk penulisan Skripsi, atau bisa juga untuk menambah pengalaman dan profesional keilmuan. Terakhir, saya berpesan jaga nama baik almamater, disiplin, rajin dan tetap patuhi seluruh protokol kesehatan C-19 sehingga semua kegiatan dari awal hingga kembali nanti dapat berjalan baik dan lancar,” tutup Dekan. (Humas FIP)