GORONTALO – Dalam menggali potensi mahasiswa dalam mendukung tri dharma perguruan tinggi dibidang penelitian, Jurusan Ilmu dan Teknlogi Kebumian (ITK) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universtas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar kegiatan presentasi hasil penelitian yang dibalut dalam program Convergent Day, Rabu (6/1). Di Laboratorium Alam Jurusan ITK.

Convergent Day merupakan program kompetisi pemaparan hasil penelitian maupun literature rewiew yang dilakukan mahasiswa jurusan ITK. Pada program ini, mahasiswa diwajibkan untuk memaparkan penelitiannya menggunakan bahasa inggris.

“program ini semata-mata dilakukan untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam berbahasa inggris. Sehingga tidak hanya kemampuan penelitiannya saja yang diasah, juga dibarengi kemampuan berbahasa asing,” ungkap Ketua Jurusan Ilmu dan Teknlogi Kebumian (ITK) Dr. Sunarty Suly Eraku, S.Pd., M.Pd.

Lebih lanjut dijelaskan Sunarti, covergent day adalah salah satu dari tujuh kegiatan yang diprogramkan Jurusan. Selain covergent day, program tersebut diantaranya The Matoduwolo, Open Practice, Sketch on The Road, Friday Mubarak, English and Hulonthalo Ngongohui dan Fermat Effect, yang seluruhnya dibingkai dalam Student Progressive Program.

“Student Progressive Program merupakan salah satu upaya untuk mendukung visi jurusan ITK yakni terwujudnya program studi geografi yang unggul dan inovatif di kawasan Asia Tenggara tahun 2035,” terang Sunarti.

Sementara itu, Dekan FMIPA Prof. Dr. Evi Hulukati, M.Pd, turut memberikan apresiasi atas eksistensi jurusan ITK melalui beragam program akademik yang saat ini tengah dirintis. Diakui Evi, pada pembentukan jurusan ITK beberapa tahun lalu, terbesit keraguan bahwa ITK mampu bersaing dengan jurusan lainnya di FMIPA.

“Keraguan itu seketika sirna dengan melihat eksistensi dan perkembangan yang sangat pesat dari jurusan ITK. Saya berharap ITK mampu berkembang lebih baik lagi dimasa mendatang,” harap Evi.

Menurut Evi, pemaparan penelitian berbahasa inggris ini sangat penting dalam melatih kemampuan bahasa asing mahasiswa. Karena kecakapan bahasa asing ini merupakan salah satu modal penting mahasiswa UNG untuk bisa memperoleh beasiswa studi ke luar negeri.

“Berbekal kemampuan akademik serta berbahasa asing, salah satu mahasiswa FMIPA menerima beasiswa studi ke Ehime University, dan diharapkan melalui program semacam ini akan lebih banyak lagi mahasiswa FMIPA yang bisa melanjutkan studi ke luar negeri sesuai dengan program Rektor UNG,” pungkas Evi. (wahid)