GORONTALO - Sebanyak 618 mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo yang terdiri dari berbagai Program Studi bakal terjun ke masyarakat, untuk mengabdikan diri dan pengetahuannya dalam pembangunan masyarakat di Desa. Mahasiswa terbaik UNG tersebut akan mengabdikan diri di 21 Desa, melalui program Kuliah Kerja Sibermas (KKS) Pengabdian.

Ketua Panitia KKS Idris Yanto Niode, S.Pd, MM disela-sela pembukaan Coaching KKS Pengabdian, Kamis (23/2), mengungkapkan, untuk KKS periode Maret – April akan difokuskan melalukan pengabdian, di 21 Desa yang tersebar di 3 Daerah di Prov. Gorontalo yakni Kab. Gorontalo, Kab. Gorontalo Utara dan Kab Boalemo.

"Jumlah usulan proposal dosen pada program pengabdian periode Maret – April tahun 2017 sebanyak 21 proposal, yang terdiri dari 7 Fakultas," jelasnya.

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Supardi Nani, SE, M.Si dalam sambutannya menuturkan, peran mahasiswa ketika terjun langsung di masyarakat melalui program KKS, sangat bermanfaat dalam mewarnai perkembangan positif di masyarakat.

Mahasiswa sebagai agen perubahan kata Supardi, tentunya memiliki gagasan dan kreatifitas yang dibutuhkan masyarakat, untuk memberikan sebuah perubahan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

"Selain gagasan dan kreatifitas, yang harus bisa dibawa mahasiswa ketika terjun ke masyarakat adalah karakter yang baik. Dan diharapkan gagasan, kreatifitas dan karakter yang baik tersebut, dapat ditularkan ke masyarakat melalui kegiatan pengabdian," ujarnya.

Senada dengan Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Rektor UNG Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd, mengharapkan ketika terjun di lingkungan masyarakat, mahasiswa dapat memberikan pandangan luas ke pemerintah desa dan masyarakat, dengan membawa inspirasi untuk meningkatkan potensi dari lokasi pengabdian.

"Masyarakat mengenal mahasiswa itu sebagai agen perubahan, maka tunjukkanlah kemampuan mahasiswa dalam memberi dampak positif di lingkungan masyarakat melalui kemampuan Intelektual, gagasan dan ide kreatif. Sehingga kehadiran mahasiswa itu benar-benar diinginkan dan dirindukan oleh masyarakat," pungkas Prof. Syamsu. (wahid)